Mengenal Diri, Meningkatkan Value Diri - Dwi murniati

27 Juni 2025

Mengenal Diri, Meningkatkan Value Diri

        


    Diera digital ini, banyak orang mengunggah berbagai macam video dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak hingga kakek nenek, tapi banyak dari mereka yang tidak tahu untuk apa mereka melakukannya. Apakah hanya sekedar eksisitensi diri, pamer, atau narsis.  Tidak paham tujuannya apa.


     Disisi lain ada sebagian ibu yang mempunyai pengalaman dan ilmu di suatu bidang dan ingin mengupload video untuk tujuan mengedukasi tapi mempunyai kendala dalam  menulis caption,  membuat video yang bagus, dan kurang percaya diri. Hal ini terjadi karena adanya gap year. Gap year ini terjadi karena setelah menikah lalu hamil dan melahirkan hingga mengurus anak sampai mengharuskan ibu untuk hiatus dari pekerjaan atau dari aktivitas sebelumnya. Selama mengurus anak, suami dan keluarga, seoarang ibu tidak punya banyak waktu untuk mengupgrade dirinya. Mau ikut kursus tidak ada yang mengurus anaknya, atau tiba-tiba anak sakit, mungkin juga kurang dukungan dari suami. Hal ini menyebabkan otak ibu kurang terasah, dan mau belajar lagi sudah lelah fisik dan psikis. Padahal ibu juga manusia yang mempunyai beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi, salah satunya kebutuhan untuk aktualisasi diri.


    Saya berkesempatan mengikuti webinar teh Ani Berta tentang mengenal diri untuk memaksimalkan potensi diri. Piramida terbalik ini menggambarkan peran seorang ibu  yang sangat besar dalam keluarga. Keluarga adalah prioritas utama. Ibu adalah pusat semesta keluarga. Jika ibu sakit atau pergi sehari saja, maka keluarga akan berantakan. Padahal Ibu juga manusia biasa yang membutuhkan waktu sendiri, membuatuhkan waktu bersoisalisasi, aktualisasai diri dan mengembangkan diri.  

    Sebagai istri juga menjadi partner bagi suaminya. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara suami dan istri. Mendukung karir suami, setelah urusan itu dapat terkontrol, berikutnya adalah ibu fokus dengan dirinya sendiri. Ibu harus bisa memanusiakan dirinya sendiri. Tahu kapan sebagai istri, ibu, dan diri sendiri.


    Banyak Ibu yang mempunyai potensi dan kemampuan yang bisa dioptimalisasikan dalam kondisi apapun. Kuncinya adalah manajeman waktu yang menyesuaikan tugasnya sebagai ibu. Misal menulis, jurnaling, melihat youtube. Waktu pagi hingga siang masih mengurus anak, maka bisa dilakukan malam hari atau ketika siang hari anak sedang tidur. Tidak usah terlalu banyak. Secukupnya saja.

 Cara mengenal diri sendiri.


                                                                        SWOT


1. Strenght

 Tuliskan 5 kelebihan dirimu

Dengan mengetahui kelebihan diri sendiri. Kita tahu apa yang bisa kita “jual” dari kelebihan diri ini sehingga  dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain. Jika ibu tidak bisa menyebutkan kelebihan diri sendiri atau malah merasa lebih banyak kekuarangannya artinya ibu menyabotase diri. Tidak yakin bahwa kita mempunya banyak kelebihan, terttup oleh rasa tidak percaya diir, tidak berharga, dan tidak punya banyak kemampuan.


2. Weaknesses

 Tuliskan 5 kekurangan dirimu

Setiap orang juga pasti punya kekurangan. Tapi jangan jadikan kekurangan diri sebagai alasan untuk tidak mempunyai value. Jika kekurangan ini bisa diperbaiki, maka perbaiki, jika sulit maka cari kelebihan diri yang dapat menuutupi kelemahan diri kita. kita fokus pada kelebihan diri maka kekurangan kita tidak akan berpengarush secara signifikan terhadap kemajuan diri. Ada kekurangan yang bisa diperbaiki ada juga yang tidak bisa diperbaiki. Misalanya kurang percaya diri maka kita bisa mengikuti kelas public speaking atau kelas kepribadian. Kekurangan yang bisa diperbaiki. Adapun kekurangan yang tidak bisa diperbaiki menyangkut fisik, maka jangan berfikus disitu. Fokus pada kelebihan yang ingin dikembangkan lagi agar dapat berkontribusi dengan kelebihan kita.


3. Opportunities

Banyak sekali kesempatan yang datang kepada kita. Bahkan kita pun bisa menciptaka opportunities kita sendiri. kita harus bisa memanfaatkan sebaiik-baiknya peluang-peluang yang ada menyesuaikan dengan kemampuan, waktu dan minat diri sendiri.


4. Threat

Tuliskan 5 hambatan yang ibu hadapi. hambatan dari pesaing, hambatan ilmu digital, hambatan dengan alat-alat yang dibutuhkan. Uraikan Hambatan ini satu-satu lalu cari solusinya yang sekiranya kita mampu mewujudkannya. Misalnya hambatan ingin membuat konten tapi tidak punya peralatan konten, maka coba saja dulu dengan handphone yang ada.

 

 Pondasi utama adalah value


    Value adalah nilai. Value diri merupakan seberapa berharga diri kita dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia pekerjaan. Value merupakan hal penting dalam diri manusia, sehingga manusia perlu tahu bagaimana cara untuk meningkatnya agar kualitas diri menjadi lebih baik.

 

Cara meningkatkan value


1. Tingkatkan skill

Skill adalah sebuah keilmuan yang dapat dipelajari, seperti skill bahasa, skill menulis, skill memasaka, membuar art. Mana skill yang ibu minati dan kuasai. Cara meningkatkannya dengan mengikuti kursus, berlatih, dan membagikan skillnya agar lebih terasaha lagi.


2. Growth Mindset

Orang yang mempunyai Pola pikir bertumbuhmempunyai pemikiran yang terbuka. Mereka berpikir bahwa kemampuan dan kecerdasan bisa ditingkatkan melalui usaha, kedisiplinan dan belajar berkelanjutan dan seumur hidup. Contoh pola pikir bertumbuh : jika mengalami kegagalan, itu bukanlah akhir tapi belajar dan memulia hal baru.


3. Education

Hasil dari kuliah jangan selesai begitu saja. Bagian mana yang kamu minati. Pelajari kembali dan praktekan, lalu berbagi sehingga apa yang sudah dipelajari tidak menguap begitu saja. Tapi bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.


4. Self development

Setiap orang pasti punya potensi dan kemampuan. Potensi dan kemampuan ini perlu digali, dan ditingkatkan melalui pengembangan diri. Setiap orang pasti ingin meningkatkan kemampuan dirnya agar meningkatkan kualitas hidupnya. Cara mengembangkan diri dengan selalu belajar dari kejadian, dari setiap orang, dari buku, dari tontonan, dari mengikuti workshop dan seminar. Hasilnya akan terlihat misalnya menjadi lebih percaya diri, mempunyai keahlian tertentu. 


Proses mencapai value diri

1. Mengenal diri

2. Eksplorasi kemampuan

3. Kontribusi


    Agar keamampuan diri meningkat perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu, apa bakat dan minatnya, apa tujuan yang ingin dicapai, tahu kekurangan dan kelebihan diri yang perlu dikembangkan, tahu bagaimana cara mengembangkan diri sehingga kualitas diri meningkat dan kebutuhan aktualisasi diri terpenuhi. Sehingga hidup terasa “fulfilling” dan bahagia. 

Tidak ada komentar:

@templatesyard