Tes Kemampuan Akademik (TKA): Pengukur Potensi dan Kesiapan Akademis - Dwi murniati

5 November 2025

Tes Kemampuan Akademik (TKA): Pengukur Potensi dan Kesiapan Akademis

Training of Trainer Komunitas Sidina  dan BKHM (Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat)

   Pada tanggal 24-26 Oktober 2025, saya mengikuti Training of Trainer Fasilitator Sidina Community bekerjasama dengan BKHM (Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat). Acara diadakan di gedung BBGTK Yogyakarta.

   Komunitas Sidina merupakan pusat belajar bagi para perempuan tentang pendidikan, parenting, bisnis dan pengembangan diri, dengan harapan setiap wanita menjadi pribadi yang SEHAT, CERDAS, dan BERDAYA. Komunitas ini memberikan ruang untuk para ibu yang ingin berkontribusi di masyarakat dengan tetap bertanggung jawab terhadap keluarga. Komunitas Sidina juga memberikan kesempatan bagi para ibu yang ingin mendapatkan penghasilan melalui job konten, virtual assistant, menulis, event attendee, trainer serta kesempatan volunteering menjadi fasilitator yang terjun langsung ke masyarakat. Sidina rutin memberikan Pelatihan Ibu Penggerak dan sudah mencetak 2.098 Ibu Penggerak. Saat ini sudah ada sekitar 200+ Fasilitator Ibu Penggerak (data Oktober 2024). Komunitas ini mengusung gerakan #IbuPenggerak #BerawalDariKeluarga untuk keluarga Indonesia yang lebih kuat.

Training ini membahas beberapa topik yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan seperti 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH), Wajib Belajar 13 Tahun, Deep Learning, Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan serta Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kali ini saya ingin membahas tentang TKA.

Apa Itu Tes Kemampuan Akademik (TKA)?

   Tes Kemampuan Akademik atau TKA adalah penilaian terstandar capaian akademik murid yang dibuat oleh pemerintah berbasis komputer. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami, menganalisis, dan memecahkan persoalan secara sistematis — kemampuan yang sangat penting dalam kegiatan belajar maupun dunia kerja.

  Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak hanya mengukur pengetahuan faktual, tetapi lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir kritis dan analitis. Dengan kata lain, TKA menilai potensi seseorang dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah baru.


Latar belakang TKA

1. Penilaian yang belum terstandar

Pemerintah melihat bahwa adanya  permasalahan laporan capaian akademik individu yang tidak terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Terutama dalam hal objektivitas dan keadilan penilaian. Kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid secara terstandar sangat diperlukan.

2. Permasalah dengan pemberian nilai yang tidak adil.

Pemberian nilai yang tidak adil menimbulkan permasalahan pada seleksi di tingkat atas. Pemerintah berinisiatif merancang adanya TKA agar ada penilaian terstandar.

Tujuan Tes Kemampuan Akademik

TKA digunakan untuk situasi yang memerlukan data objektif capain akademik murid, seperti :

1. Seleksi masuk jenjang pendidikan lebih lanjut

Bagi siswa jenajang SMA/SMK/MA untuk masuk universitas dapat menggunakan TKA sebagai salah satu komponen seleksi masuk universitas. Bagi siswa SD bisa dipakai unutk masuk SMP, dan bagi siswa SMP dipakai unutk mendaftar SMA pilihan.

2. Mengukur sejauh mana individu memiliki kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi

3. Penyetaraan jalur pendidikan

Skor TKA sering kali berkorelasi positif dengan keberhasilan belajar di masa depan, karena mengukur kemampuan berpikir yang mendasari berbagai bidang studi.

4. Pemetaan  mutu

TKA dapat membantu guru, dosen, atau lembaga pelatihan dalam memetakan kemampuan siswa untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat.

5. Perbaikan pembelajaran

Nilai dari TKA nantinya akan terlihat keberhasilan dari pembelajaran yang selama ini dilakukan. Jika hasilnya kurang berhasil maka akan dilakukan perbaikan dalam pembelajaran.


Jenjang yang mengikuti TKA

   Tes kemampuan akademik hanya diikuti oleh siswa-siswa di kelas akhir tiap jenjang yaitu murid kelas 6, 9 dan 12. Berikut jadwal perkiraan TKA tiap jenjang.

1. SD kelas 6 : Perkiraan Maret atau April 2026

2. SMP kelas 3 : Perkiraan Maret atau April 2026

3. SMA kelas 3 : 1- 9  November 2025


Pelajaran yang diujikan dalam TKA

1. SD dan SMP : Matematika dan Bahasa Indonesia

2. SMA : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan pilihan dua mata pelajaran sesuai jurusan.

Adapun mata pelajaran (mapel) pilihan TKA untuk SMA/MA/sederajat & SMK/MAK adalah sebagai berikut :

üMatematika Tingkat Lanjut, Fisika, Kimia, Biologi.

üEkonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila (PPKn), Projek Kreatif dan Kewirausahaan.

üBahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Antropologi.

üBahasa Jepang, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Prancis, Bahasa Jerman.


Mekanisme Pelaksanaan TKA kelas 12

   Jadwal TKA Setiap gelombang SMA/SMK/MA :

Hari ke-1 : Sesi 1 : 07.30-10.00

                  Sesi 2 : 10.30-13.00

                  Sesi 3 : 14.00-18.30

Hari ke-2 : Sesi 1 : 07.30-12.40

                  Sesi 2 : 15.10-12.30

                  Sesi 3 : 13.30-15.40

TKA kelas 12 dilaksanakan tiga gelombang selama enam hari, sembilan sesi.


Moda Pelaksanaan

   Ada beberapa metode pengerjaan tes. Tes dilaksanakan online atau offline tergantung dari bagus atau tidaknya signal internet di daerah tersebut. Moda pelaksanaan TKA ada 3 :

1. Full Online : langsung ke server pusat.

2. Semi Online Token Online : diunduh dahulu soal ke server lokal, token autentikasi diperoleh online, & pengerjaan online.

3. Semi Online Token Offline: diunduh dahulu soal & token autentikasi ke server lokal & pengerjaan offline (Daerah Blank Spot).

 

 Hasil dan Skoring

   Sistem penilaian TKA adalah skala 0-100 (2 desimal). Hasil TKA bukan lulus atau tidak lulus tapi berdasarkan kategori yaitu Istimewa, Baik, Memadai, dan  Kurang.  Nantinya hasil ini bukan menjadi penentu lulus atau tidak lulus tapi sebagai acuan apakah anak sudah menguasai pelajaran tersebut dan bisa menjadi acuan untuk pembelajaran selanjutnya. Setiap peserta TKA akan mendapatkan Sertifikat Hasil TKA (SHIKA) yang diterbitkan pemerintah pusat berbentuk sertifikat digital dan dapat dicetak lewat sekolah.


Penulisan Soal dan Penjaminan Mutu

1. Penjaminan mutu soal SD dan SMP : Telaah soal di sistem aplikasi kementerian

Penulisan soal TKA untuk jenjang SD dan SMP dilakukan dan ditelaah di sistem aplikasi kementerian. Kabupaten/kota menulis soal (satu kabupaten kota minimal 1 paket untuk setiap mata pelajaran perjenjang). Kabupaten/kota menelaah soal sebanyak paket yang disusun.

Provinsi menunjuk guru dan ditetapkan oleh kementerian sebagai Fasilitator Nasional Penjaminan Mutu. Provinsi menunjuk guru sebagai reviewer dan didampingi dosen sebagai validator. Fasilitator nasional akan  mendampingi penyusunan soal oleh kabupaten/kota. Reviewer didampingi validator akan menelaah seluruh butir soal yang disusun oleh kabupaten/kota. Provinsi melakukan pengacakan paket untuk digunakan TKA (Paket Utama, Paket Cadangan dan Paket Susulan). 

2. Penjaminan mutu soal SMA/SMK/MA

Soal TKA untuk jenjang SMA/SMK/MA dibuat oleh kementerian. Jadi soalnya sama di semua sekolah di seluruh Indonesia. 

Jenis Kemampuan yang Diukur dalam TKA

   Kemampuan yang diukur berbeda-beda tiap mata pelajaran dan tiap jenjang.

1. Kemampuan Verbal:
Mengukur daya nalar melalui bahasa, seperti sinonim, antonim, padanan kata, dan pemahaman bacaan. Contoh: Menentukan makna kata atau hubungan antar kata.

2. Kemampuan Numerik:
Menguji kemampuan berhitung, memahami pola angka, serta logika matematika dasar. Contoh: Deret angka, perbandingan, atau soal aritmatika sederhana.

3. Kemampuan Logika:
Mengukur kemampuan menganalisis pola berpikir, menarik kesimpulan, dan memahami sebab-akibat. Contoh: Menentukan pernyataan yang benar berdasarkan data atau premis tertentu.

4. Kemampuan Spasial dan Analitik:
Mengukur kemampuan memahami pola visual, bentuk, dan hubungan antar-objek. Contoh: Menyusun potongan gambar menjadi bentuk utuh.

Manfaat Mengikuti TKA

   TKA sifatnya tidak wajib, tapi siswa disarankan untuk ikut agar :

1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri dalam berpikir analitis dan logis.

2. Meningkatkan kesiapan menghadapi ujian akademik, seperti seleksi masuk     perguruan tinggi atau rekrutmen kerja.

3. Melatih kemampuan berpikir sistematis dan cepat, karena tes ini biasanya berbatas waktu.

4. Menjadi dasar untuk perencanaan karier dan pendidikan sesuai potensi diri.

Kesimpulan

Tes Kemampuan Akademik bukan sekadar ujian, tetapi cerminan kemampuan berpikir seseorang dalam menghadapi persoalan secara rasional dan terukur. Dengan memahami konsep dan latihan yang cukup, TKA dapat menjadi sarana efektif untuk mengenali potensi diri serta mempersiapkan masa depan akademik dan karier yang lebih baik.


Daftar Referensi Materi :

1. www.rumahpendidikan.com

2. https://pusmendik.kemendikbud.go.id/TKA

#FasilitatorSidinaCommunity

#IbuPenggerak

#SosialisasiFasilitatorSidina

#PendidikanBermutuUntukSemua

 

Tidak ada komentar:

@templatesyard