Mengajarkan Etika pada Anak - Dwi murniati

19 September 2015

Mengajarkan Etika pada Anak

Etika memang harus diajarkan sedini mungkin. Dari siapa, pastinya yang pertama adalah dari keluarga yaitu orang tua. Saya kenal dengan tetangga yang anaknya suka berkata tidak sopan dan kasar (seperti maaf : rese lo, b*go lo), memanggil pemilik warung (ibu-ibu) dengan namanya, bukan dengan mba atau ibu. Selidik punya selidik ternyata ibu dan neneknya suka memarahinya dengan kata-kata kasar tersebut dan memanggil nama pemilik warung dengan namanya. Bahkan saat anaknya memanggil nama orang yang lebih tua dengan namanya tanpa embel-embel “bu”, ibu dan neneknya pun diam saja, justru saya yang gamang dan langsung saya bilang, “panggilnya ibu ani ya sayang”.
Saya hanya mengelus dada. Tidak habis pikir dengan ibu dan neneknya. Hal itu sepertinya biasa saja, bahkan anak ini suka memukul temannya meski tidak ada kesalahan yang di lakukan oleh temannya tersebut.
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Saya sangat setuju dengan kata-kata ini. Maka sebagai orang tua yang paling sering bertemu dengan anaknya, sudah semestinya memberikan contoh perbuatan dan perkataan yang baik bagi buah hatinya. Kita tidak ingin kan di cap sebagai orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya.

Beberapa etika yang bisa diajarkan oleh orang tua kepada anaknya:
1.      Panggilan kepada orang yang lebih tua
Biasakan memanggil orang lain yang lebih tua dengan panggilan yang sopan seperti mba, ibu, bapak, atau kakak meski usianya mungkin lebih muda dari kita, tapi lebih tua dari anak kita. Tujuannya agar sang anak meniru memanggil dengan awalan tersebut.
2.      Berkata baik
Jangan sekali-kali berkata kasar ketika marah seperti (*n*j*ng, b*go, dan kata-kata kasar lainnya). Karena sudah pasti anak akan merekam dan saat dia marah pada temannya pasti kata-kata itu akan keluar dari mulutnya.
3.      Terima kasih, maaf, tolong dan permisi.
Biasakan mengucapkan kata-kata magic ini kepada anak, agar dia menirunya. Biasakan juga mengucapkan kata-kata ini di depan ayah, ibu, nenek atau kakak dan teman-teman si kecil. Pelan-pelan anak akan menirunya juga. Usahakan kata-kata ini di ucapkan setiap hari tentu saja dengan kondisi yang sesuai.
4.      Sapa
Kadang saat kita mengajak anak keluar rumah, kita bertemu dengan orang yang kita kenal atau tetangga. Nah saat yang tepat mengajarkan si kecil untuk menyapa dan tersenyum. Kita bisa mengucapkan “selamat pagi, bu ana/ halo rara” atau ucapan lain untuk menyapa.
Anak adalah cerminan orang tua. Tingkah laku anak pastinya buah didikan dari orang tua atau keluarga yang mendidiknya. Kenapa keluarga? karena terkadang yang mendidik anak kita bukan hanya kita orang tuanya tapi juga kakek dan neneknya yang terkadang berbeda dengan cara mendidik kita sebagai orang tuanya.

Tidak ada komentar:

@templatesyard