Apa alasan keberadaanmu? - Dwi murniati

4 Agustus 2023

Apa alasan keberadaanmu?

 


Cerita ini saya ambil dari buku Ikigai.

Seorang diplomat AS mendatangi Frankl. Frankl adalah seorang  mantan tahanan di camp konsentrasi Jerman yang setelah dibebaskan mengembangkan logoterapi dan menjadi terapis. Sang diplomat sudah 5 tahun melakukan perawatan dengan psikoanalisis yang bersikeras agar sang diplomat berdamai dengan ayahnya sehingga rasa bencinya pada pemerintahan dan pekerjaannya yang merupakan gambaran ayahnya, dapat berkurang. Setelah ditanya oleh Frankl kenapa dia memulai terapi pertamanya, sang diplomat menjawab bahwa dia membenci pekerjaannya.

Frankl hanya dalam beberapa sesi menunjukkan kepada sang diplomat bahwa frustasinya itu disebabkan oleh fakta bahwa dia ingin mengejar karir yang berbeda. Lima tahun kemudian, sang mantan diplomat memberitahu Frankl bahwa dia telah bekerja dalam profesi yang berbeda, dan dia bahagia. Menurut Frankl dia tidak membutuhkan psikoanalisis dan dia tidak membutuhkan terapi. Dia hanya manusia yang sedang mencari tujuan hidup baru. Begitu menemukannya, hidupnya akan lebih dalam, berharga dan bermakna.

Banyak sekali orang-orang di luar sana yang bernasib sama seperti sang diplomat, membenci pekerjaan yang sedang dijalani saat ini. Jika saat ini anda sedang membenci pekerjaan atau aktivitas yang sedang dijalani, bukan aktivitasnya atau anda yang salah, tapi mungkin pekerjaan itu bukan yang anda inginkan. Anda ingin mengejar karier yang berbeda. Anda punya tujuan lain. Pekerjaan atau aktivitas anda saat ini tidak mengarah ke tujuan yang ingin anda capai. Pekerjaan saat ini bukan passion dan mission anda. Didalam aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan ada sebuah tujuan yang otentik, hanya anda yang tahu. Tujuan itulah yang menjadi alasan keberadaanmu. Tujuan itu yang membuat seseorang ingin cepat-cepat bangun pagi dan segera melakukan aktivitas yang disukai. Jika anda tetap menjalankan pekerjaan atau aktivitas yang tidak sesuai tujuan, anda tidak akan merasakan kebahagian. Anda tidak ingin pagi cepat datang, hari terasa begitu lama, anda cepat kehilangan energi. Keadaan ini berpengaruh pada mood dan stamina tubuh, anda akan merasa tidak bahagia, tubuh akan cepat lelah, semangat berkurang, tidak antusias dan menjadi malas beraktivitas. Lalu apakah anda sudah tahu alasan keberadaan hidup anda?, jika belum tahu bagaimana cara menemukannya. Buku berjudul “Ikigai” karangan Hector Garcia dan Francesc Miralles, akan membantu anda menemukan alasan keberadaan anda di dunia.

Ikigai berasal dari bahasa jepang, “iki” yang berarti kehidupan dan “gai” adalah nilai atau makna.  Ikigai adalah sebuah konsep menemukan makna hidup atau alasan keberadaan diri kita di dunia. Dimana alasan ini menjadi hal penting agar kita bisa bertahan hidup disaat kondisi apa pun. Gambarannya, jika seseoarang akan liburan besok pagi, maka dia akan antusias untuk mempersiapkan segala keperluan untuk liburan. Akan tidur lebih cepat dan tidak sabar menunggu pagi datang. Ada suatu peristiwa atau hal baik yang kita nanti esok hari. Ikigai lebih dari ini, karena kalau liburan tidak setiap hari. Bisa saja semangatnya hilang setelah liburan usai, tapi tidak dengan Ikigai. Dia ada setiap hari, sehingga kita menjalani hidup hari demi hari dengan antusias.

Proses menemukan Ikigai itu tidak instan dan tidak mudah, kadang harus melalui berbagai pengalaman pahit untuk sampai menyadari Ikigai kita. Ikigai setiap orang berbeda satu dengan lainnya. Banyak orang setelah menjalani berbagai pengalaman hidup baik pengalaman pahit atau manis mulai menanyakan “apa tujuan hidup”, “untuk apa kita hidup?”, bahkan dibuku Fitrah Based Education, karya almarhum ustad hari santosa, bahwa Allah sudah memberikan mission of life (Alasan keberadaan kita) dan purpose of life (tujuan hidup) penciptaan manusia di bumi. Jadi sebenarnya sudah terinstal didalam diri kita, hanya saja sering tidak disadari. Prosesnya bertahun-tahun. Seiring dengan bertambahnya usia maka kita akan mulai menyadari pentingnya alasan hidup. Biasanya semakin bertambah usia seseorang, kegelisahan semakin terasa ketika belum mampu menemukan misi dan tujuan hidup. Hidup serasa tak bermakna, membosankan dan hampa.  Meski sebenarnya tujuan hidup ada didalam diri kita masing-masing. Hanya saja kita tidak menyadarinya. Kita perlu mencari tujuan hidup dengan telaten dan sabar. Berikut cara menemukan tujuan hidup menurut buku ikigai.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fzenmerchantblog.com%2F2018%2F02%2F28%2Fthe-orgin-of-the-venn-diagram-symbolizing-ikigai-and-its-meaning%2F&psig=AOvVaw3E6r1kjo2WpTLmvHnwfTWs&ust=1685561569840000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCOjelKjknf8CFQAAAAAdAAAAABAE

Ini adalah diagram Venn Ikigai. Diagram ini akan membantu anda menemukan Ikigai anda. Ada 4 komponen, yaitu : 1) apa yang kamu cintai, 2) apa yang kamu kuasai, 3) apa yang dunia butuhkan, 4) apa yang membuatmu bisa dibayar. Empat komponen ini akan membantu anda untuk menemukan Ikigai-mu. Caranya buat daftar dari setiap komponen ini.

1)      Apa yang kamu cintai

Ini berhubungan dengan hobby yang pastinya berbeda satu dengan lainnya. Bahkan meski sama pasti ada hal yang membedakan. Buat daftar aktivitas yang kamu senangi, yang saat kamu mengerjakannya kamu sangat menikmati, waktu seakan cepat berlalu, dan saat kamu merasa tidak ingin melakukan hal lain selain hal yang kamu sukai. Misalnya : menulis : kamu suka menulis artikel tentang berbagai hal. Jika banyak hal yang kamu sukai tuliskan saja, lalu coret yang kamu rasa tidak benar-benar kamu sukai.

Misalnya : memasak kue tradisonal, merajut tas, menjahit baju bayi. Tulis dengan detil. Lalu pilih yang paling disukai.

2)      Apa yang kamu kuasai.

Dari passionmu menulis, ikutilah berbagai workshop menulis hingga benar-benar menguasai hal-hal tentang dunia kepenulisan dan bisa menjadi ahli.  Ikuti kelas-kelas yang bisa meningkatkan ekpertisemu dibidang yang kamu sukai ini. Kelas menulis artikel, kelas membuat buku, kelas content writing, kelas menulis dalam bahasa asing seperti Bahasa inggris, Bahasa Korea atau bahasa  asing lainnya hingga kamu menjadi penulis profesional.

3)      apa yang dunia butuhkan.

Kita amati apa yang dibutuhkan dunia (orang-orang) saat ini yang berhubungan dengan kepenulisan. Tulisan yang bertema kesehatan mental, makanan sehat, parenting. Cobalah menulis artikel bertemakan topik tersebut. Sehingga banyak orang termotivasi dengan tulisanmu. Dengan begitu kamu tetap bisa melakukan aktivitas sesuai passionmu tapi bisa memberikan apa yang orang-orang butuhkan saat ini.

4)      apa yang membuatmu bisa dibayar

Dari tulisanmu cobalah untuk dikirim ke berbagai platform baik media digital ataupun media cetak. Bisa juga ditulis di blog atau membuat buku. Kamu bisa mendapatkan penghasilan dari hobimu.  Kamu juga bisa menjadi mentor atau pengajar yang mengajarkan khusus tentang kepenulisan. Dengan begitu kamu bisa merasa bahagia.

Terlepas dari 4 hal diatas, menurut saya Ikigai lebih dari sekedar mencari profesi. Ada misi yang harus dijalankan dan diselesaikan. Jika misi ini belum diselesaikan, maka seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan. Misi ini bisa sesuai dengan pekerjaan bisa juga tidak sesuai dengan pekerjaan. Misi ini sudah Tuhan instal sejak didalam kandungan. Misi ini bisa berdampak pada orang lain, bisa memberikan kebermanfaatan kepada banyak orang. Dimana saat menjalankan aktivitas sesuai misi ini kita tidak berharap akan reward berupa uang atau sanjungan, tapi saat kita melaksanakan misi ini rasanya bahagia lahir dan batin. Contoh mungkin seseorang berprofesi sebagai guru, mungkin dia seorang guru bahasa inggris, guru matematika, atau pelajaran lain tapi diluar mengajarkan pelajaran itu dia juga menjadi guru yang membantu ABK untuk berdaya. Mengajarkan keterampilan seperti memasak, menjahit, atau keterampilan lain tanpa memungut biaya. Misalnya lagi seorang pemain bola yang selain bermain di tim, dia juga megajarkan main bola kepada anak-anak di perumahan kumuh, tanpa memungut biaya. Masih banyak contoh lainnya. Misi ini bisa menjadi inner calling atau panggilan hidup anda.   

Ini sesuai dengan penduduk Jepang yang tidak mengenal kata pensiun, karena tujuan hidup mereka bukan hanya sebatas profesi. Kalau tujuan hidup sekedar profesi, saat sudah berhenti dari profesi itu atau pensiun, maka tujuan hidup pun ikut terhenti. Tanpa tujuan hidup, hidup menjadi tidak punya makna, jika hidup sudah tidak bermakna maka untuk apa hidup. Manusia yang kehilangan makna hidup, tidak akan bertahan hidup.  Purpose of life memberi energi bagi kita untuk tetap bertahan dalam kehidupan ini dan memberi manfaat kepada sesama.

Dengan mempunyai tujuan atau alasan hidup yang jelas, hidup kita akan lebih bermakna (meaningful), berharga dan bahagia. Kita tahu kita akan mengarah kemana, kita tahu apa yang ingin dicapai dan kita tahu apa yang harus dilakukan.

 

Tidak ada komentar:

@templatesyard