Cerita
ini saya ambil dari buku Ikigai.
Seorang
diplomat AS mendatangi Frankl. Frankl adalah seorang mantan tahanan di camp konsentrasi Jerman
yang setelah dibebaskan mengembangkan logoterapi dan menjadi terapis. Sang
diplomat sudah 5 tahun melakukan perawatan dengan psikoanalisis yang bersikeras
agar sang diplomat berdamai dengan ayahnya sehingga rasa bencinya pada
pemerintahan dan pekerjaannya yang merupakan gambaran ayahnya, dapat berkurang.
Setelah ditanya oleh Frankl kenapa dia memulai terapi pertamanya, sang diplomat
menjawab bahwa dia membenci pekerjaannya.
Frankl
hanya dalam beberapa sesi menunjukkan kepada sang diplomat bahwa frustasinya
itu disebabkan oleh fakta bahwa dia ingin mengejar karir yang berbeda. Lima
tahun kemudian, sang mantan diplomat memberitahu Frankl bahwa dia telah bekerja
dalam profesi yang berbeda, dan dia bahagia. Menurut Frankl dia tidak membutuhkan
psikoanalisis dan dia tidak membutuhkan terapi. Dia hanya manusia yang sedang
mencari tujuan hidup baru. Begitu menemukannya, hidupnya akan lebih dalam,
berharga dan bermakna.
Banyak
sekali orang-orang di luar sana yang bernasib sama seperti sang diplomat, membenci
pekerjaan yang sedang dijalani saat ini. Jika saat ini anda sedang membenci
pekerjaan atau aktivitas yang sedang dijalani, bukan aktivitasnya atau anda
yang salah, tapi mungkin pekerjaan itu bukan yang anda inginkan. Anda ingin
mengejar karier yang berbeda. Anda punya tujuan lain. Pekerjaan atau aktivitas
anda saat ini tidak mengarah ke tujuan yang ingin anda capai. Pekerjaan saat
ini bukan passion dan mission anda. Didalam aktivitas atau pekerjaan yang
dilakukan ada sebuah tujuan yang otentik, hanya anda yang tahu. Tujuan itulah yang
menjadi alasan keberadaanmu. Tujuan itu yang membuat seseorang ingin
cepat-cepat bangun pagi dan segera melakukan aktivitas yang disukai. Jika anda
tetap menjalankan pekerjaan atau aktivitas yang tidak sesuai tujuan, anda tidak
akan merasakan kebahagian. Anda tidak ingin pagi cepat datang, hari terasa
begitu lama, anda cepat kehilangan energi. Keadaan ini berpengaruh pada mood
dan stamina tubuh, anda akan merasa tidak bahagia, tubuh akan cepat lelah, semangat
berkurang, tidak antusias dan menjadi malas beraktivitas. Lalu apakah anda
sudah tahu alasan keberadaan hidup anda?, jika belum tahu bagaimana cara
menemukannya. Buku berjudul “Ikigai”
karangan Hector Garcia dan Francesc Miralles, akan membantu anda
menemukan alasan keberadaan anda di dunia.
Ikigai
berasal dari bahasa jepang, “iki”
yang berarti kehidupan dan “gai”
adalah nilai atau makna. Ikigai adalah
sebuah konsep menemukan makna hidup atau alasan keberadaan diri kita di dunia.
Dimana alasan ini menjadi hal penting agar kita bisa bertahan hidup disaat
kondisi apa pun. Gambarannya, jika seseoarang akan liburan besok pagi, maka dia
akan antusias untuk mempersiapkan segala keperluan untuk liburan. Akan tidur
lebih cepat dan tidak sabar menunggu pagi datang. Ada suatu peristiwa atau hal
baik yang kita nanti esok hari. Ikigai
lebih dari ini, karena kalau liburan tidak setiap hari. Bisa saja semangatnya
hilang setelah liburan usai, tapi tidak dengan Ikigai. Dia ada setiap hari, sehingga kita menjalani hidup hari
demi hari dengan antusias.
Proses
menemukan Ikigai itu tidak instan dan
tidak mudah, kadang harus melalui berbagai pengalaman pahit untuk sampai
menyadari Ikigai kita. Ikigai setiap
orang berbeda satu dengan lainnya. Banyak orang setelah menjalani berbagai
pengalaman hidup baik pengalaman pahit atau manis mulai menanyakan “apa tujuan
hidup”, “untuk apa kita hidup?”, bahkan dibuku Fitrah Based Education, karya
almarhum ustad hari santosa, bahwa Allah sudah memberikan mission
of life (Alasan keberadaan kita) dan
purpose of life (tujuan hidup) penciptaan manusia di bumi. Jadi
sebenarnya sudah terinstal didalam diri kita, hanya saja sering tidak disadari.
Prosesnya bertahun-tahun. Seiring dengan bertambahnya usia maka kita akan mulai
menyadari pentingnya alasan hidup. Biasanya semakin bertambah usia seseorang, kegelisahan
semakin terasa ketika belum mampu menemukan misi dan tujuan hidup. Hidup serasa
tak bermakna, membosankan dan hampa. Meski
sebenarnya tujuan hidup ada didalam diri kita masing-masing. Hanya saja kita tidak
menyadarinya. Kita perlu mencari tujuan hidup dengan telaten dan sabar. Berikut
cara menemukan tujuan hidup menurut buku ikigai.
Ini
adalah diagram Venn Ikigai. Diagram
ini akan membantu anda menemukan Ikigai
anda. Ada 4 komponen, yaitu : 1) apa yang kamu
cintai, 2) apa yang kamu kuasai, 3) apa yang dunia butuhkan, 4) apa yang
membuatmu bisa dibayar. Empat komponen ini akan membantu anda untuk menemukan Ikigai-mu.
Caranya buat
daftar dari setiap komponen ini.
1) Apa yang kamu cintai
Ini
berhubungan dengan hobby yang pastinya berbeda satu dengan lainnya. Bahkan
meski sama pasti ada hal yang membedakan. Buat daftar aktivitas yang kamu senangi, yang saat kamu mengerjakannya kamu sangat menikmati, waktu
seakan cepat berlalu, dan saat kamu merasa tidak ingin melakukan hal lain
selain hal yang kamu sukai. Misalnya : menulis : kamu suka menulis artikel
tentang berbagai hal. Jika banyak hal yang kamu sukai tuliskan saja, lalu coret yang kamu rasa tidak
benar-benar kamu sukai.
Misalnya
: memasak kue tradisonal, merajut tas, menjahit baju bayi. Tulis dengan detil. Lalu
pilih yang paling disukai.
2)
Apa yang kamu kuasai.
Dari
passionmu menulis, ikutilah berbagai workshop menulis hingga benar-benar
menguasai hal-hal tentang dunia kepenulisan dan bisa menjadi ahli. Ikuti kelas-kelas yang bisa meningkatkan
ekpertisemu dibidang yang kamu sukai ini. Kelas menulis artikel, kelas membuat
buku, kelas content writing, kelas menulis dalam bahasa asing seperti Bahasa
inggris, Bahasa Korea atau bahasa asing
lainnya hingga kamu menjadi penulis profesional.
3)
apa yang dunia butuhkan.
Kita
amati apa yang dibutuhkan dunia (orang-orang) saat ini yang berhubungan dengan
kepenulisan. Tulisan yang bertema kesehatan mental, makanan sehat, parenting.
Cobalah menulis artikel bertemakan topik tersebut. Sehingga banyak orang
termotivasi dengan tulisanmu. Dengan begitu kamu tetap bisa melakukan aktivitas
sesuai passionmu tapi bisa memberikan apa yang orang-orang butuhkan saat ini.
4)
apa yang membuatmu bisa
dibayar
Dari tulisanmu
cobalah untuk dikirim ke berbagai platform baik media digital ataupun media
cetak. Bisa juga ditulis di blog atau membuat buku. Kamu bisa mendapatkan
penghasilan dari hobimu. Kamu juga bisa
menjadi mentor atau pengajar yang mengajarkan khusus tentang kepenulisan. Dengan
begitu kamu bisa merasa bahagia.
Terlepas
dari 4 hal diatas, menurut
saya Ikigai lebih dari sekedar mencari profesi. Ada misi yang harus dijalankan dan diselesaikan.
Jika
misi ini belum diselesaikan, maka seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan.
Misi ini bisa sesuai dengan pekerjaan bisa juga tidak sesuai dengan pekerjaan. Misi ini sudah Tuhan instal sejak didalam kandungan. Misi
ini bisa berdampak pada orang lain, bisa memberikan kebermanfaatan kepada banyak orang. Dimana saat menjalankan aktivitas
sesuai misi ini kita tidak berharap akan reward berupa uang atau sanjungan, tapi
saat kita melaksanakan misi ini rasanya bahagia lahir dan batin. Contoh mungkin
seseorang berprofesi sebagai guru, mungkin dia seorang guru bahasa inggris,
guru matematika, atau pelajaran lain tapi diluar mengajarkan pelajaran itu dia
juga menjadi guru yang membantu ABK untuk berdaya. Mengajarkan keterampilan
seperti memasak, menjahit, atau keterampilan lain tanpa memungut biaya. Misalnya lagi seorang pemain bola
yang selain bermain di tim, dia juga megajarkan main bola kepada anak-anak di perumahan
kumuh, tanpa memungut biaya. Masih banyak contoh lainnya. Misi ini bisa menjadi
inner calling atau panggilan hidup
anda.
Ini sesuai dengan penduduk Jepang yang tidak mengenal
kata pensiun, karena tujuan hidup mereka bukan hanya sebatas
profesi. Kalau tujuan hidup sekedar profesi, saat sudah
berhenti dari profesi itu atau pensiun, maka tujuan hidup pun ikut terhenti.
Tanpa tujuan hidup, hidup menjadi tidak punya makna, jika hidup sudah tidak
bermakna maka untuk apa hidup. Manusia yang kehilangan makna hidup, tidak akan
bertahan hidup. Purpose of life memberi energi bagi kita untuk tetap
bertahan dalam kehidupan ini dan memberi manfaat kepada sesama.
Dengan
mempunyai tujuan atau alasan hidup yang jelas, hidup kita akan lebih bermakna
(meaningful), berharga dan bahagia. Kita tahu kita akan mengarah kemana, kita
tahu apa yang ingin dicapai dan kita tahu apa yang harus dilakukan.
Tidak ada komentar: