Setiap
manusia yang terlahir ke dunia dikarunia dengan emosi, hasrat, hati nurani dan
bakat. Bakat manusia berhubungan dengan potensi yang ada di dalam dirinya.
Potensi ini akan berdampak pada performa seseorang dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari yang produktif dan bermanfaat luas. Hanya saja banyak orang yang
belum menemukan atau belum yakin dengan potensi yang dimilikinya. Potensi itu
seperti harta karun terpendam yang menunggu untuk ditemukan. Bahkan orang yang
sudah punya pekerjaan pun belum tentu yakin dengan pekerjaannya. Banyak faktor
yang mempengaruhinya. Ada beberapa cara menemukan potensi yang kita miliki dan yakin
dengan potensi tersebut. Salah satu cara menggali potensi adalah dengan DNA Produktivitas.
Potensi diri adalah kemampuan
atau kekuatan diri seseorang baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal oleh seseorang. Potensi
menurut KBBI : kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya.
Hasrat adalah minat yaitu kecenderungan
atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati sebagai core
motivation. Minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak
dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk
melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang
menjadi keinginannya.
Banyak orang mengalami kesulitan mengidentifikasikan minat,
bakat dan potensi yang dimilikinya. Banyak faktor yang
mempengaruhi ketidakmunculan potensi seseorang seperti pola asuh orang tua,
pendidikan, peristiwa-peristiwa yang dialami dihidupnya, trauma, penilaian
masyarakat. Potensi yang tidak muncul
ini akan membuat seseorang merasa gelisah, tidak tenang, dan terus
mencari. Banyak kita mendengar cerita
tentang mahasiswa yang drop out karena mereka merasa salah jurusan. Ada yang sudah bekerja
tetap, PNS, profesional resign dari tempat kerja meski sudah mendapat posisi dan
gaji yang tinggi karena merasa tidak nyaman dan merasa pekerjaan itu bukan
passionnya. Mereka ingin beralih profesi. Masalahnya mereka tidak mengetahui
apa bakat dan potensi yang otentik dalam diri mereka. Sehingga Ketika mereka
menekuni suatu pekerjaan, mereka tidak antusias, tidak ada motivasi, tidak semangat
sehingga merasa tidak bahagia. Bukan
berarti mereka tidak bersyukur atas profesi mereka saat ini. Hanya potensi ini
merupakan “inner calling”, panggilan diri dimana ini berhubungan dengan “misi”
yang diberikan dari Tuhan. Jika mereka belum bisa melaksanakan misi ini, mereka
merasa tidak tenang dan tidak bahagia.
DNA
Produkivitas menjadi salah satu solusi menggali potensi otentik seseorang. Saya
Salah satu orang yang beruntung mendapat kesempatan mengikuti workshop DNA
Produktivitas bersama coach Heri Maulana yang diadakan oleh Neo Ramdan (NR)
pimpinan ibu Maulina Nugraheni. Coach Heri sudah lama berkecimpung di dunia
pengembangan diri. Membantu baik corporate ataupun perseorangan menemukan
potensi otentik mereka.
Sebelum kita mencari tahu apa DNA
Produktivitas kita, ada kerangka kerja yang harus jelas. Frame work DNA
produktivitas
1. Kejelasan
keadaan diri kita
Ada
orang yang sudah melakukan banyak hal, bekerja di banyak tempat, mengikuti
berbagai seminar dan workshop tapi masih merasa belum puas, belum menemukan apa
yang benar-benar diinginkan. Menurut
coach Heri kemungkinan masalahnya ada didalam diri. Masalah apa yang sedang
dihadapi, apa yang perlu diselesaikan. Urai masalah itu untuk mengambil langkah
apa yang harus diambil. Memahami dan mengenal diri penting untuk mengetahui kondisi,
posisi, sikap dan tujuan. kejelasan diri adalah langkah awal untuk mengetahui kejelasan
aktivitas produktif yang akan dilakukan. Bisa dikatakan kejelasan diri ini
adalah sebuah pondasi yang akan menguatkan produktivitas kita.
2. Kejelasan
semangat dan niatnya.
Seseorang
melakukan aktivitas atau pekerjaan pastikan ada niatnya. Niat yang baik
tentunya. Apakah niatnya menyebarkan manfaat, memberikan nilai tambah, atau
membantu dengan sebuah kontribusi. Tanpa kejelasan niat, maka apa yang kita
kerjakan akan terasa hampa. Pekerjaan tanpa niat tidak akan bernilai ibadah.
3. Kejelasan
capaiannya
Bentuknya seperti apa, kerja nyatanya seperti apa, apa nilai tambahnya. Capaian ini bentuknya bisa berupa profesi, pekerjaan, atau personal brand kita.
DNA
adalah payung atas keseluruhan kehidupan produktif Anda yang otentik. Seperti
yang kita ketahui DNA menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik
dan sifat seseorang termasuk potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan hidup produktif adalah hidup yang
penuh dengan aktivitas yang dirasa:
ü Sangat
menikmati (enjoyement)
ü Mampu
bertahan lama (endurance)
ü Mampu
dilakukan (expertise)
ü Berdampak
dan bermanfaat luas
Dari
aktivitas-aktivitas inilah kebiasaan, rutinitas, performa, produktivitas,
hingga personal brand kita dibangun. Personal brand adalah persepsi seseorang yang
kamu bentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan secara professional
saat ini dan masa depan (majalah Forbes). citra diri atau personal brand yang ingin ditunjukkan kepada orang lain. Manfaatnya agar orang lain tahu pekerjaan kita, agar
orang memakai jasa kita, meyakinkan halayak bahwa jasa kita sangatlah penting
dan bermanfaat. Ketika pekerjaan atau aktivitas kita sudah mencakup 4 poin
diatas maka itulah potensi otentik kita. Jadi DNA prduktivitas bisa diartikan
aktivitas yang sesuai dengan DNA yang ada pada diri seseorang sehingga dia
sangat antusias dalam menjalankan pekerjaannya itu.
Kita
mungkin punya banyak keahlian, tapi keahlian apa yang mau kita tonjolkan atau
kita ingin dikenal orang sebagai apa dan siapa. Salah satu cara yang paling
mudah untuk mengetahui apa keahlian kita, menurut coach Heri Maulana adalah
dengan memperhatikan bantuan apa yang orang lain sering minta kepada anda. Coba
observasi dan catat orang-orang yang minta tolong kepada anda. Pertolongan apa
yang mereka minta. Apa yang anda rasakan saat anda melakukannya, mengacu 4 poin
yaitu poin pertama, enjoyment, apakah anda merasa senang, puas, bahagia atau
merasa berat. Ini bisa jadi salah satu cara mudah mengetahui apa potensi yang
dimilikiyang sesuai DNA kita. Lalu lanjutkan 3 poin berikutnya.
Coach
Heri menjelaskan beberapa cara untuk mengetahui potensi yang kita miliki selain
cara yang disebutkan diatas. Dari cara yang paling sederhana yang bisa
dilakukan semua orang tanpa tes atau alat bantu hingga dengan assesmen. Berikut beberapa cara yang dijelaskan oleh
coach Heri:
1. Ingat
anda, ingat apa?
Saat teman anda bertemu anda, biasanya apa yang mereka ingat. Bisa dari kata-kata yang mereka ucapkan, misalnya saat bertemu mereka akan bilang. “hi, andi, yang jago matematika, yang jago Bahasa Inggris, atau yang jago gambar. Ini bisa menjadi indikasi bahwa anda berpotensi di bidang itu.
2. The
fire starter Session
Berupa
pertanyaan yang anda jawab sendiri sesuai dengan hati nurani. Beberapa
pertanyaan itu adalah :
1. Anda
sangat berminat dalam hal apa?
2. Ketika
seseorang bertanya tentang anda, apa yang anda katakana dan bagaimana perasaan
anda saat mengungkapkannya?
3. Orang-orang
lebih sering berterima kasih/datang ke anda dalam hal apa?
4. Sebutkan
5 acara/komunitas/training yang ingin sekali anda bergabung?
5. Apa
yang anda bicarakan hingga larut malam dengan orang-orang sepemikiran tanpa
kehabisan topik?
6. Aktivitas
apa yang benar-benar membuat anda merasa berguna, hidup. Dan kuat?
7. Tokoh/orang
seperti apa yang benar-benar menginspirasi anda?
8. Anda
ingin dikenal sebagai siapa/apa?
3. DNA
Canvassing dengan Talent Mapping
Ada
alat untuk mengetahui potensi dan kekuatan personal seseorang yaitu dengan Talent
Mapping Assesment. Tes ini mengacu pada kekuatan (strength) yang dimiliki seseorang
bukan pada kelemahan seseorang. Fungsinya ada 2 :
1. Mendeskripsikan
kepribadian seseorang. Ada 34 kepribadian.
2. Mengarahkan
pada aktivitas yang produktif berdasarkan kepribadian hasil dari tes talent
mapping.
Tes
bakat Talent Mapping ini bisa dilakukan mulai dari SMP kelas 3. Agar anak tahu
potensinya dan tidak salah dalam mengambil jurusan. Bukan hanya jurusan yang
diharapkan oleh orang tuanya atau jurusan yang kelihatannya wah, tapi jurusan
yang sesuai potensi otentik yang dimilikinya dan benar-benar diyakininya. Tes
ini juga bisa dilakukan bagi yang sudah bekerja yang masih merasa ragu dengan
profesi saat ini, agar benar-benar yakin dengan profesi yang dijalaninya
sekarang. Dari hasil Talent Mapping akan
muncul 34 bakat yang mendeskripsikan bakat seseorang dari urutan 1-34. Urutan
1-14 untuk menentukan High Value Talent atau bakat bernilai tinggi yang
nantinya dipakai untuk menggali potensi dan aktivitas produkif anda. Dari sini akan dicari bakat bernilai tertinggi
untuk menentukan expertise anda. Lebih detailnya memang sebaiknya mengikuti
arahan dari coach Heri. Beliau juga seorang Talent Mapping Practitioner jadi
bisa sekalian tes dan berkonsultasi tentang potensi.
Talent mapping ini sangat membantu, karena lebih jelas dalam memaparkan personality kita. Hanya saja pondasi utamanya adalah kejelasan diri. Seberapa dalam anda sudah mengenal diri anda, Apakah anda sudah selesai dengan masa lalu, sudah tidak ada masalah-masalah berat yang membebani. Baru kita bisa benar-benar mengenal potensi yang ada didalam diri. Sebenarnya penjelasan tentang Talent Mapping masih panjang hingga menghasilkan Personal Branding otentik. Ada satu cara lagi yang dijelaskan coach Heri yaitu konsep landak dari Jim Collin. Apa itu konsep landak silahkan dengarkan penjelasan lebih lengkap dan jelas dari coach Heri Maulana dengan mengikuti workshop beliau. Bisa juga cek Instagram (@herimaulana.dev) dan youtube beliau untuk info-info tentang DNA produktivitas dan pengembangan diri.
Ketika membicarakan potensi bukan hanya sekedar pekerjaan, aktivitas yang dilakukan sehari-hari tapi ada misi dan peran manusia yang berasal dari Tuhan. Ada Purpose of Life manusia dilahirkan ke dunia. Purpose ini harus dicari. Berawal dari kesadaran diri (self-awareness). Kesadaran akan keberadaan dirimu. Kesadaran untuk mengenal diri. Temukan DNA Produktivasmu agar tercapai ketenangan hati. Fokus dengan apa yang kamu miliki, kekuatanmu, karena itu adalah modal yang Allah berikan padamu untuk menjalankan hidupmu. Menyelesaikan misi yang Allah (Tuhan) berikan.
Daftar
Pustaka :
1. Pranala
(link):https://kbbi.web.id/potensi
2.
(http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-beberapa-ahli.html).
Tidak ada komentar: