Menggali Potensi dengan DNA Produktivitas - Dwi murniati

8 Agustus 2023

Menggali Potensi dengan DNA Produktivitas

 

Setiap manusia yang terlahir ke dunia dikarunia dengan emosi, hasrat, hati nurani dan bakat. Bakat manusia berhubungan dengan potensi yang ada di dalam dirinya. Potensi ini akan berdampak pada performa seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang produktif dan bermanfaat luas. Hanya saja banyak orang yang belum menemukan atau belum yakin dengan potensi yang dimilikinya. Potensi itu seperti harta karun terpendam yang menunggu untuk ditemukan. Bahkan orang yang sudah punya pekerjaan pun belum tentu yakin dengan pekerjaannya. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa cara menemukan potensi yang kita miliki dan yakin dengan potensi tersebut. Salah satu cara menggali potensi adalah dengan DNA Produktivitas.

 Potensi diri adalah kemampuan atau kekuatan diri seseorang baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal oleh seseorang.  Potensi menurut KBBI : kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya. Hasrat adalah minat yaitu kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati sebagai core motivation. Minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Banyak orang mengalami kesulitan mengidentifikasikan minat, bakat dan potensi yang dimilikinya. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakmunculan potensi seseorang seperti pola asuh orang tua, pendidikan, peristiwa-peristiwa yang dialami dihidupnya, trauma, penilaian masyarakat.  Potensi yang tidak muncul ini akan membuat seseorang merasa gelisah, tidak tenang, dan terus mencari.  Banyak kita mendengar cerita tentang mahasiswa yang drop out karena mereka merasa salah jurusan. Ada yang sudah bekerja tetap, PNS, profesional resign dari tempat kerja meski sudah mendapat posisi dan gaji yang tinggi karena merasa tidak nyaman dan merasa pekerjaan itu bukan passionnya. Mereka ingin beralih profesi. Masalahnya mereka tidak mengetahui apa bakat dan potensi yang otentik dalam diri mereka. Sehingga Ketika mereka menekuni suatu pekerjaan, mereka tidak antusias, tidak ada motivasi, tidak semangat sehingga merasa tidak bahagia.  Bukan berarti mereka tidak bersyukur atas profesi mereka saat ini. Hanya potensi ini merupakan “inner calling”, panggilan diri dimana ini berhubungan dengan “misi” yang diberikan dari Tuhan. Jika mereka belum bisa melaksanakan misi ini, mereka merasa tidak tenang dan tidak bahagia.

DNA Produkivitas menjadi salah satu solusi menggali potensi otentik seseorang. Saya Salah satu orang yang beruntung mendapat kesempatan mengikuti workshop DNA Produktivitas bersama coach Heri Maulana yang diadakan oleh Neo Ramdan (NR) pimpinan ibu Maulina Nugraheni. Coach Heri sudah lama berkecimpung di dunia pengembangan diri. Membantu baik corporate ataupun perseorangan menemukan potensi otentik mereka.  

Sebelum kita mencari tahu apa DNA Produktivitas kita, ada kerangka kerja yang harus jelas. Frame work DNA produktivitas

1.      Kejelasan keadaan diri kita

Ada orang yang sudah melakukan banyak hal, bekerja di banyak tempat, mengikuti berbagai seminar dan workshop tapi masih merasa belum puas, belum menemukan apa yang benar-benar diinginkan.  Menurut coach Heri kemungkinan masalahnya ada didalam diri. Masalah apa yang sedang dihadapi, apa yang perlu diselesaikan. Urai masalah itu untuk mengambil langkah apa yang harus diambil. Memahami dan mengenal diri penting untuk mengetahui kondisi, posisi, sikap dan tujuan. kejelasan diri adalah langkah awal untuk mengetahui kejelasan aktivitas produktif yang akan dilakukan. Bisa dikatakan kejelasan diri ini adalah sebuah pondasi yang akan menguatkan produktivitas kita.  

2.      Kejelasan semangat dan niatnya.

Seseorang melakukan aktivitas atau pekerjaan pastikan ada niatnya. Niat yang baik tentunya. Apakah niatnya menyebarkan manfaat, memberikan nilai tambah, atau membantu dengan sebuah kontribusi. Tanpa kejelasan niat, maka apa yang kita kerjakan akan terasa hampa. Pekerjaan tanpa niat tidak akan bernilai ibadah.

3.      Kejelasan capaiannya

Bentuknya seperti apa, kerja nyatanya seperti apa, apa nilai tambahnya. Capaian ini bentuknya bisa berupa profesi, pekerjaan, atau personal brand kita.


DNA adalah payung atas keseluruhan kehidupan produktif Anda yang otentik. Seperti yang kita ketahui DNA menyimpan informasi genetik yang menentukan karakteristik dan sifat seseorang termasuk potensi yang ada pada dirinya.  Sedangkan hidup produktif adalah hidup yang penuh dengan aktivitas yang dirasa:

ü  Sangat menikmati (enjoyement)

ü  Mampu bertahan lama (endurance)

ü  Mampu dilakukan (expertise)

ü  Berdampak dan bermanfaat luas

Dari aktivitas-aktivitas inilah kebiasaan, rutinitas, performa, produktivitas, hingga personal brand kita dibangun. Personal brand adalah persepsi seseorang yang kamu bentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan secara professional saat ini dan masa depan (majalah Forbes). citra diri  atau personal brand yang ingin ditunjukkan  kepada orang lain. Manfaatnya  agar orang lain tahu pekerjaan kita, agar orang memakai jasa kita, meyakinkan halayak bahwa jasa kita sangatlah penting dan bermanfaat. Ketika pekerjaan atau aktivitas kita sudah mencakup 4 poin diatas maka itulah potensi otentik kita. Jadi DNA prduktivitas bisa diartikan aktivitas yang sesuai dengan DNA yang ada pada diri seseorang sehingga dia sangat antusias dalam menjalankan pekerjaannya itu.

Kita mungkin punya banyak keahlian, tapi keahlian apa yang mau kita tonjolkan atau kita ingin dikenal orang sebagai apa dan siapa. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengetahui apa keahlian kita, menurut coach Heri Maulana adalah dengan memperhatikan bantuan apa yang orang lain sering minta kepada anda. Coba observasi dan catat orang-orang yang minta tolong kepada anda. Pertolongan apa yang mereka minta. Apa yang anda rasakan saat anda melakukannya, mengacu 4 poin yaitu poin pertama, enjoyment, apakah anda merasa senang, puas, bahagia atau merasa berat. Ini bisa jadi salah satu cara mudah mengetahui apa potensi yang dimilikiyang sesuai DNA kita. Lalu lanjutkan 3 poin berikutnya.

Coach Heri menjelaskan beberapa cara untuk mengetahui potensi yang kita miliki selain cara yang disebutkan diatas. Dari cara yang paling sederhana yang bisa dilakukan semua orang tanpa tes atau alat bantu hingga dengan assesmen.  Berikut beberapa cara yang dijelaskan oleh coach Heri:

1.      Ingat anda, ingat apa?

Saat teman anda bertemu anda, biasanya apa yang mereka ingat. Bisa dari kata-kata yang mereka ucapkan, misalnya saat bertemu mereka akan bilang. “hi, andi, yang jago matematika, yang jago Bahasa Inggris, atau yang jago gambar. Ini bisa menjadi indikasi bahwa anda berpotensi di bidang itu.

2.      The fire starter Session

Berupa pertanyaan yang anda jawab sendiri sesuai dengan hati nurani. Beberapa pertanyaan itu adalah :

1.      Anda sangat berminat dalam hal apa?

2.      Ketika seseorang bertanya tentang anda, apa yang anda katakana dan bagaimana perasaan anda saat mengungkapkannya?

3.      Orang-orang lebih sering berterima kasih/datang ke anda dalam hal apa?

4.      Sebutkan 5 acara/komunitas/training yang ingin sekali anda bergabung?

5.      Apa yang anda bicarakan hingga larut malam dengan orang-orang sepemikiran tanpa kehabisan topik?

6.      Aktivitas apa yang benar-benar membuat anda merasa berguna, hidup. Dan kuat?

7.      Tokoh/orang seperti apa yang benar-benar menginspirasi anda?

8.      Anda ingin dikenal sebagai siapa/apa?

 

3.      DNA Canvassing dengan Talent Mapping

Ada alat untuk mengetahui potensi dan kekuatan personal seseorang yaitu dengan Talent Mapping Assesment. Tes ini mengacu pada kekuatan (strength) yang dimiliki seseorang bukan pada kelemahan seseorang. Fungsinya ada 2 :

1.      Mendeskripsikan kepribadian  seseorang.  Ada 34 kepribadian.

2.      Mengarahkan pada aktivitas yang produktif berdasarkan kepribadian hasil dari tes talent mapping.

Tes bakat Talent Mapping ini bisa dilakukan mulai dari SMP kelas 3. Agar anak tahu potensinya dan tidak salah dalam mengambil jurusan. Bukan hanya jurusan yang diharapkan oleh orang tuanya atau jurusan yang kelihatannya wah, tapi jurusan yang sesuai potensi otentik yang dimilikinya dan benar-benar diyakininya. Tes ini juga bisa dilakukan bagi yang sudah bekerja yang masih merasa ragu dengan profesi saat ini, agar benar-benar yakin dengan profesi yang dijalaninya sekarang.  Dari hasil Talent Mapping akan muncul 34 bakat yang mendeskripsikan bakat seseorang dari urutan 1-34. Urutan 1-14 untuk menentukan High Value Talent atau bakat bernilai tinggi yang nantinya dipakai untuk menggali potensi dan aktivitas produkif anda.  Dari sini akan dicari bakat bernilai tertinggi untuk menentukan expertise anda. Lebih detailnya memang sebaiknya mengikuti arahan dari coach Heri. Beliau juga seorang Talent Mapping Practitioner jadi bisa sekalian tes dan berkonsultasi tentang potensi.

Talent mapping ini sangat membantu, karena lebih jelas dalam memaparkan personality kita. Hanya saja pondasi utamanya adalah kejelasan diri. Seberapa dalam anda sudah mengenal diri anda, Apakah anda sudah selesai dengan masa lalu, sudah tidak ada masalah-masalah berat yang membebani. Baru kita bisa benar-benar mengenal potensi yang ada didalam diri. Sebenarnya penjelasan tentang Talent Mapping masih panjang hingga menghasilkan Personal Branding otentik.  Ada satu cara lagi yang dijelaskan coach Heri yaitu konsep landak dari Jim Collin. Apa itu konsep landak silahkan dengarkan penjelasan lebih lengkap dan jelas dari coach Heri Maulana dengan mengikuti workshop beliau. Bisa juga cek Instagram (@herimaulana.dev) dan youtube beliau untuk info-info tentang DNA produktivitas dan pengembangan diri.   

Ketika membicarakan potensi bukan hanya sekedar pekerjaan, aktivitas yang dilakukan sehari-hari tapi ada misi dan peran manusia yang berasal dari Tuhan. Ada Purpose of Life manusia dilahirkan ke dunia. Purpose ini harus dicari. Berawal dari kesadaran diri (self-awareness). Kesadaran akan keberadaan dirimu. Kesadaran untuk mengenal diri. Temukan DNA Produktivasmu agar tercapai ketenangan hati. Fokus dengan apa yang kamu miliki, kekuatanmu, karena itu adalah modal yang Allah berikan padamu untuk menjalankan hidupmu. Menyelesaikan misi yang Allah (Tuhan) berikan.


Daftar Pustaka :

1.      Pranala (link):https://kbbi.web.id/potensi

2.       (http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-beberapa-ahli.html).

 

Tidak ada komentar:

@templatesyard