2015 - Dwi murniati

20 Desember 2015

Jadikan Dirimu Istimewa
Menjadi seorang wanita dan ibu pasti tidak pernah lepas dari tugas domestik rumah tangga, mulai dari bangun tidur hingga tidur malam pun pekerjaan sebagai seorang ibu belum tentu selesai. Terkadang tugas rutin yang menguras tenaga membuat seorang ibu rentan terkena stress. Maka perlu sekali seorang ibu mendapatkan haknya untuk bisa beistirahat sebentar dari rutinitas pekerjaan rumah tangga. Banyak hal bisa dilakukan ibu untuk mengisi me-time nya. Untuk saya sendiri saya suka menggunakan waktu saya untuk mengembangkan diri, menimba ilmu yang ingin saya kuasai atau memperdalam ilmu yang sudah saya kuasai. Banyak sekali kursus-kursus keterampilan untuk diikuti. Saya sendiri pernah mengikuti kursus menulis, kursus Bahasa Jepang, Kursus bahasa Inggris, kursus bento (membuat makanan ala Jepang), kursus kepribadian di sanggarnya Oki Asokawati, kursus membuat blog, kursus mendongeng. Mungkin orang lain akan berpikir bahwa kursus-kursus semacam itu hanya buang-buang uang dan waktu, tapi percayalah suatu saat ilmu itu akan bermanfaat buat kita. Anggap saja kita sedang berinvestasi jangka panjang dan akan memanen hasilnya suatu saat nanti. Dari kursus ini kita akan mendapat teman-teman baru dan pengalaman baru yang akan menambah wawasan kita dan tentunya menyenangkan sekali bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang belum kita kenal.
Kursus Bahasa Jepang di The Japan Foundation

Workshop Suara Anak
Pelatihan Blog bersama Fun Blogging



Hal lain yang saya lakukakan dan mungkin banyak dilakukan oleh ibu-ibu yang lain adalah jalan-jalan, makan-makan, atau belanja bersama teman-teman. Saat kita bertemu dengan teman-teman adalah saat yang tepat untuk curhat-curhatan. Kita bisa berbagi kejadian dalam berrumah tangga dan bisa saling memberikan nasehat, saran atau solusi untuk permasalahan yang kita hadapi. Ajang ini juga sebagai cara untuk bersilaturahmi dengan teman-teman. yuk wanita Indonesia jadikan dirimu istimewa. #MengapresiasiDiriSendiri






18 Desember 2015

Cerita Tentang Ibu
“Seandainya aku tidak pernah mengenal TUHAN, aku pasti akan menjadikan Ibuku sebagai Tuhanku”
Ibu…………………………..
Indahnya bunga-bunga
Tidak bisa menggantikan indahnya senyummu
Hangatnya sinar matahari pagi
Tidak bisa menggantikan hangatnya pelukanmu
Lembutnya sutera
Tidak bisa menggantikan lembutnya belaianmu
Terangnya sinar matahari
Tidak bisa menggantikan terangnya sinar matamu
Manisnya gula
Tidak bisa menggantikan manisnya ucapanmu
Ibu……………………………
Tidak ada hal yang bisa membalas jasa-jasamu
Biar Allah saja yang balas
Karena
Balasan Allah akan jauh lebih indah daripada balasan anakmu ibu
Ah ibu berapa banyak kata lagi untuk mengungkapkan segala kebaikanmu. Tidak akan pernah habis ibu.

Menulis tentangmu, selalu saja airmata ini tak bisa terbendung. Selalu saja ada penyesalan yang sangat dalam di hatiku.
Dia hanya wanita biasa, wanita yang tidak pernah neko-neko. Wanita yang selalu menurut pada perkataan orang tuanya, wanita begitu penyayang pada adik-adiknya. Wanita yang sangat memuliakan ibunya, wanita yang doa-doanya tak pernah putus, wanita yang selalu tersenyum meski penderitaan tak pernah putus darinya. Ah tidak akan cukup  kata-kata untuk menggambarkanmu, ibu.
Lagi-lagi cerita ini pasti akan menguras air mataku.
Dibesarkan dalam keluarga yang bahkan terbilang sangat miskin, harus berbagi makanan dengan 6 orang saudaranya. Sebagai anak pertama dengan 6 orang adik, ibu mempunyai tanggung jawab yang besar. Beliau selalu mengushakan adik-adiknya makan meski dia sendiri  belum makan, bahkan rela berhutang pada tetangga demi perut adik-adiknya. Tidak hanya itu beliau pun tidak mau melanjutkan dan  memilih bekerja untuk membiayai sekolah adik-adiknya.
Saat usia 17 tahun ibu pun menikah, alih-alih mendapat kebahagian, justru kesedihan yang ia dapat. Harus tinggal dengan ibu mertua yang selalu saja merendahkannya dan mencampuri urusan rumah tangganya, yang meminta uang padanya meski itu hasil jerih payahnya pergi ke sawah. Meski begitu saat ibu mertuanya sakit, beliau pun yang merawatnya. Sungguh tidak ada rasa benci pada mertuanya.
Oh, ibu terbuat dari apa hatimu. Jika saja itu aku, sudah pasti aku tinggalakn rumah mertuaku itu.
Suami pun bukanlah suami yang bisa membuatmu bahagia. Bapak yang terus membela ibu dan adik-adiknya, hingga perlakuan bapak yang kadang kasar. Sering aku melihatmu menangis sendirian. Aku masih kecil, tapi aku tahu betapa menderitanya dirimu. Belum lagi banyaknya penyakit yang engkau derita, dari sakit sesak napas, telinga kemasukan kecoa dan sakit gigi.
Sungguh Allah memberikan ujian dan cobaan yang berat pada ibu.
Tapi semua itu belum cukup, Allah masih memberikan ujian untuk ibu.
Ibu harus rela kehilangan satu matanya, aku yang melihat bagaimana ibu menahan sakit di matanya berhari-hari demi berharap matanya masih bisa diselamatkan sampai kemudian harus kehilangan satu matanya. Seandainya aku boleh nego sama Allah, aku ingin bertukar sesuatau sama Allah agar mata ibuku tidak diambil, aku minta sama Allah agar mataku saja yang diambil, jika itu pun masih kurang, ambil saja nyawaku sebagai gantinya. Ibuku yang baik, ibuku yang selalu mengalah untuk siapapun, ibuku yang belum pernah aku lihat bahagia. Semoga cobaan-cobaan ini adalah tangga untuk ke surga, ikhlaskan hati ibu, menerima segala takdirMu, ikhlaskan Ibu  atas suratanMu. ALLAH sedang mempersiapkan surga terindah untukmu, Ibu. Semoga kita bertemu di surga itu dan aku bisa melihat senyummu yang tulus. Senyum yang sangat jarang terlihat.
Ya Allah, tolong buat ibuku bahagia. Karena aku hanya anak yang belum mampu membuatnya bahagia. Seandainya aku tidak pernah mengenalMu, aku pasti akan menjadikan Ibuku sebagai Tuhanku. Aku akan berusaha mematuhi perintahnya, dan menjauhi larangannya.
Aku inga pernah mendengarkan hotbah jumat di masjid dekat rumah. Saat itu hotib sedang menceritakan seorang sahabat yang bertanya kepada Umar bin Hatab.
Wahai Umar, aku telah mengendong ibuku untuk berhaji dari madinah ke mekah, melakukan tawaf dan sai sambil mengendong beliau, apakah itu cukup untuk membalas jasa ibuku?
Lalu umar menjawab
Wahai sahabatku, seandainya kamu mengendong ibumu untuk haji dari madinah ke mekah dan tawaf serta sai sampai 100 kali pun, itu belum cukup untuk membalas kebaikan ibumu”
Subhanallah betapa Allah menempatkan seorang ibu pada posisi yang sangat tinggi.
Ya Allah bahagiakan Ibuku dengan caraMu ya Allah. Jika ibuku berdosa ampunilah dosanya,

Ibuku yang berkorban  habis-habisan untuk membuat anaknya sukses, untuk membuat anak-anaknya bahagia dan anak belum tentu seorang anak bisa membahagiakan ibunya habis-habisan.  Aku benar-benar menyadari betapa berat tugas seorang ibu, tapi toh ibu tetap melakukannya dengan baik, tanpa keluhan. Seandainya waktu bisa dibalikkan, aku akan membuat ibuku lebih bahagia. Karena engkau juga yang telah membuatku bahagia dan bangga memiliki ibu sepertimu.


21 September 2015

September 21, 2015

Bermain Dengan Air

by
Bermain Dengan Air

Alat dan bahan :
1.      Botol bekas (apa saja : bisa juga botol minum anak)
2.      Baskom, ember.
3.      Air
Cara bermain :
1.      Masukkan air ke dalam baskom lalu minta anak mengambilnya dan menuangkannya ke dalam botol.
Manfaat :
1.      Melatih motorik halusa anak.
2.      Melatih fokus
3.      Melatih kesabaran.
4.   Menambah kosakata seperti : tuangkan,tumpah, air, keriput, dingin, penuh, kosong, isi dll.




20 September 2015

A Girl with Azure Eyes (Part 1)
A breeze cascaded through the window. It pushed my hair smoothly. I closed my eyes for a moment, trying to feel the tender of the summer wind. I opened my eyes. I could see the flying birds in the blue sky. Then suddenly I saw a girl passed through the path in front of my house. I wondered who she is. I had an eye on her. She has a very exquisite beauty. Her oval face with pointed nose and sharp chin makes her look prettier. She has red thin lips. But for of all the eyes are the most enchanting ones. They are blue with rounded eyeball. The curved eyelashes make her eyes as sharp as en eagle eyes. She stared at me suspiciously.
            She stunned, when she looked at me and straightly turned around and began to walk along the small path. After a few moments she was gone. I stared in amazement. I couldn’t help meeting this pretty girl with azure eyes. She witched me.
The night came, but I still couldn’t stop thinking about the girl I just saw this morning. Something I couldn’t forget about her. The eyes. It’s hopeless. Scare. They tried to tell something. I want to know more about her.
The clock was clanging 12 times. I forced my eyes to sleep.
                                                                    *
            In the morning, I heard some cocks crowing. They woke me up. This morning I planed to go for a walk. I got bored if I have to stay at home all day. I went downstairs. Breakfast has already been prepared.
            “Morning?” I addressed.
“Hi, how was your night?” My uncle asked while he was reading a newspaper. “Good?”
“Yeah” I said, smiling less than ever
            “I wanna go for a walk now, are you going with me, uncle?” I asked him.
            “No. I have something to do this morning”
            “Well, bye”
            “Don’t forget the way home” my uncle ordered me.

            “I know”When I got out, I took a fresh breeze of the village air. I ran through the path along the river. Wow! I never felt this comfy. I tried to go down the river; I washed my face with the cold water. I closed my eyes for a while to feel the cold of the water.
            Suddenly I saw the girl that I met yesterday. She was alone sitting on a rock with her feet in the water. I wonder what she was doing over here. I took a close at her.
            “It seems that you are really enjoying here, don’t you?” I asked her.
She was very surprised, she looked at me unhappily. Her face turned red. For a while I am witched with her beauty. She is more beautiful than I saw yesterday. And I realized that she doesn’t like my present here. I try to break the atmosphere.
            “I don’t mean to bother you, but it’s very sad to enjoy this view alone”
            “My name is Rangga” I introduced.
            “I don’t think that you want to know my name”
“Why?”
“You don’t know me” she replied “better you don’t”
“But I want”
“You will regret”
She walked without answering my question. She just made me curious. I walked home slowly, still thinking about the girl. She is very mysterious.

                                                                                                                      continue....
vocabulary :
azure eyes : bermata biru
breeze : angin
cascade : berhembus
tender : lembut
pass through : melewati
turn around : berbalik




19 September 2015

Mengajarkan Etika pada Anak
Etika memang harus diajarkan sedini mungkin. Dari siapa, pastinya yang pertama adalah dari keluarga yaitu orang tua. Saya kenal dengan tetangga yang anaknya suka berkata tidak sopan dan kasar (seperti maaf : rese lo, b*go lo), memanggil pemilik warung (ibu-ibu) dengan namanya, bukan dengan mba atau ibu. Selidik punya selidik ternyata ibu dan neneknya suka memarahinya dengan kata-kata kasar tersebut dan memanggil nama pemilik warung dengan namanya. Bahkan saat anaknya memanggil nama orang yang lebih tua dengan namanya tanpa embel-embel “bu”, ibu dan neneknya pun diam saja, justru saya yang gamang dan langsung saya bilang, “panggilnya ibu ani ya sayang”.
Saya hanya mengelus dada. Tidak habis pikir dengan ibu dan neneknya. Hal itu sepertinya biasa saja, bahkan anak ini suka memukul temannya meski tidak ada kesalahan yang di lakukan oleh temannya tersebut.
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Saya sangat setuju dengan kata-kata ini. Maka sebagai orang tua yang paling sering bertemu dengan anaknya, sudah semestinya memberikan contoh perbuatan dan perkataan yang baik bagi buah hatinya. Kita tidak ingin kan di cap sebagai orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya.

Beberapa etika yang bisa diajarkan oleh orang tua kepada anaknya:
1.      Panggilan kepada orang yang lebih tua
Biasakan memanggil orang lain yang lebih tua dengan panggilan yang sopan seperti mba, ibu, bapak, atau kakak meski usianya mungkin lebih muda dari kita, tapi lebih tua dari anak kita. Tujuannya agar sang anak meniru memanggil dengan awalan tersebut.
2.      Berkata baik
Jangan sekali-kali berkata kasar ketika marah seperti (*n*j*ng, b*go, dan kata-kata kasar lainnya). Karena sudah pasti anak akan merekam dan saat dia marah pada temannya pasti kata-kata itu akan keluar dari mulutnya.
3.      Terima kasih, maaf, tolong dan permisi.
Biasakan mengucapkan kata-kata magic ini kepada anak, agar dia menirunya. Biasakan juga mengucapkan kata-kata ini di depan ayah, ibu, nenek atau kakak dan teman-teman si kecil. Pelan-pelan anak akan menirunya juga. Usahakan kata-kata ini di ucapkan setiap hari tentu saja dengan kondisi yang sesuai.
4.      Sapa
Kadang saat kita mengajak anak keluar rumah, kita bertemu dengan orang yang kita kenal atau tetangga. Nah saat yang tepat mengajarkan si kecil untuk menyapa dan tersenyum. Kita bisa mengucapkan “selamat pagi, bu ana/ halo rara” atau ucapan lain untuk menyapa.
Anak adalah cerminan orang tua. Tingkah laku anak pastinya buah didikan dari orang tua atau keluarga yang mendidiknya. Kenapa keluarga? karena terkadang yang mendidik anak kita bukan hanya kita orang tuanya tapi juga kakek dan neneknya yang terkadang berbeda dengan cara mendidik kita sebagai orang tuanya.

18 September 2015

September 18, 2015

Kethek

by
Kethek

Kethek (e dibaca seperti pada besar)
siapa yah yang sudah pernah merasakan makanan ini. pasti seumuran dengan saya atau lebih tua dari saya. hahaha. kenapa? karena sekarang makanan ini sulit ditemui. dan kalau pun ada anak-anak zaman sekarang mungkin tidak suka. Makanan ini adalah sisa dari membuat minyak sayur (minyak klentik). Zaman saya kecil minyak sayur dibuat sendiri di rumah, memang prosesnya sangat lama dan melelahkan. Banyak sekali tahapan proses yang harus dilalui. Nah dari proses ini menghasilkan ampas (tapi jangan salah, ampas minyak ini enak loh rasanya). Apalagi jika sudah diolah. Hem pasti ketagihan. Ampas ini bernama kethek (bukan kethek= monyet loh). Makanan ini sekarang sudah sangat langka. Tapi buat saya makanan ini masih seenak dulu. dibawah ini ada gambar kethek, tapi yang ini masih mentah belum bisa dimakan. bagaimana cara memaskanya? yuk kita intip

Bahan :
Kethek
Bawang merah
Bawang putih
Ketumbar
Kemiri
Kencur
Cabe
Telur
Air panas
Kemlandingan

Cara membuat

a.       Haluskan garam, merica, kencur dan kemiri dan bawang putih

b.      Potong-potong bawang merah dan cabe.

c.       Taruh kethek di mangkuk lalu tuang air panas secukupnya
d.      Lalu taruhlah 1 buah telur. Aduk-aduk.

e.   Masukkan bumbu yang sudah di haluskan serta bawang merah dan cabe yang sudah di potong-potong.
f.       Lalu masukkan kemlandingan dan aduk-aduk kembali.

g.    Setelah semua tercampur rata lalu bungkus dengan daun pisang. Ambil satu sendok adonan dan bungkus.

h.      Lalu di kukus kurang lebih 30 menit.
i.        Dan ini hasilnya.
     mungkin keliatannya tidak enak ya, tapi kalau sudah mencicipi pasti ketagihan. makanan ini mungkin hanya ada di desa-desa. terutama yang masih membuat minyak sayur secara manual. hampir tidak pernah saya temui di kota seperti Jakarta. untuk resep yang lain saya kurang paham. mungkin bisa ada resep lain unutk memask kethek ini. boleh dong dibagi. terima kasih semoga bermanfaat.



16 September 2015

Taman Kota Kebumen
Kebumen semakin lama semakin berubah menjadi kota yang lebih baik lagi. Banyak bangunan dan tempat-tempat baru yang mulai muncul. Seperti mall, tempat rekreasi dan taman. Salah satu yang baru adalah taman kota. Dari saya kecil belum ada taman kota, karena memang kebumen adalah perkampungan yang masih banyak lahan hijaunya jadi sepertinya tidak perlu taman. Semakin berkurangnya lahan yang digantikan oleh perumahan dan gedung jadi taman kota sepertinya memang diperlukan dan baru sekarang kebumen mempunyai taman kota. Taman kota ini bernama taman H.M Sarbini atau juga dinamakan taman lalu lintas. Taman ini diresmikan pada tanggal 25 mei 2012 oleh bupati yang saat itu dijabat oleh Buyar Winarso. Letaknya di jalan Ahmad Yani di depan polsek kebumen. Sebelum menjadi taman tempat ini adalah sebuah terminal. Entah karena alasan apa pemerintah kebumen memindahkan terminalnya dan merubahnya menjadi taman kota.

Kenapa taman ini dinamakan taman H. M. Sarbini?

            Kenapa taman ini dinamakan taman H. M Sarbini? Siapakah Jenderal H.M. Sarbini itu? Nah kalau ini saya kurang paham. Pelajaran sejarah sudah lama lewat jadi lupa. Ngeles saja yah. Ada baiknya kita tanya sama mbah gugel yuk biar kita tahu apa saja jasa beliau bagi bangsa Indonesia.
              M. Sarbini (lahir di Kebumen29 Mei 1914 – meninggal di Jakarta21 Agustus 1977  pada umur 63 tahun) adalah seorang jenderal purnawirawan yang dilahirkan di Kota KaranganyarKebumen, Jawa Tengah dan banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupunpemerintahan Republik Indonesia. Dalam masa perjuangan, terutama pada tanggal 20 Oktober 1945, dia, yang pada waktu itu berpangkat Letkol, memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah dan menyerang, serta mengepung tentara Sekutu dan NICA di desa Jambu, Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa palagan Ambarawa.
Selama masa pemerintahan bung KarnoMayor Jenderal M. Sarbini menjabat sebagai menteri pertahanan dalam kabinet Dwikora II pada tahun 1966 yang kemudian digantikan oleh Letnan Jendral Soeharto.
Pada masa hidupnya, jenderal H. M. Sarbini banyak dikenal sebagai bapakVeteran Indonesia dan diabadikan namanya sebagai nama gedung veteran atau balai Sarbini yang berada di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Untuk mengenang jasa-jasanya, di Kebumen, tempat kelahirannya juga didirikan sekolah SMK JENDERAL M. SARBINI.
Sumber: wikipedia.
            Nah sudah tahu kan? Bangga ya kita punya pahlawan seperti Jenderal H.M. Sarbini. Kok saya baru tahu yah. Kayanya pas pelajaran sejarah ga masuk nih. Jadi malu. sepertinya  Orang tua juga harus tahu tentang Jenderal H.M. Sarbini. Agar bisa menjelaskan kepada anak-anak siapa itu Jenderal H.M. Sarbini sehingga anak-anak meneledani sikap kepahlawanan Jenderal H.M. Sarbini  dan semangat untuk belajar supaya bisa seperti Jenderal H.M. Sarbini, tentunya dalam bidang-bidang yang ditekuni masing-masing anak. Bangga banget ya kebumen punya pahlawan besar seperti Jenderal H.M. Sarbini.
            Uniknya dibawah patung Jenderal H.M. Sarbini ada tulisan besar yang sangat menohok. Bunyinya seperti ini “ BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI PAHLAWANNYA”. Sudahkah saya menghargai pahlawan-pahlawan indonesia? Jadi sadar ya.
            Aduh kenapa jadi nulis kemana-mana ya, balik lagi yuk ke taman.

Kenapa taman ini dinamakan taman lalu lintas?
            Kalau yang ini mungkin sudah bisa ditebak kenapa dinamakan taman lalu lintas. Taman ini ditujukan sebagai tempat untuk belajar tentang rambu-rambu lalu lintas dan apa yang harus dilakukan jika melihat rambu-rambu lalu lintas ini. Cocok sekali untuk mengajarkan anak-anak tentang tertib berlalu lintas di jalan raya. Anak-anak diajak belajar mengenal rambu-rambu lalu lintas tanpa harus duduk di dalam kelas. Mereka bisa belajar di taman ini sambil bermain. Tentu sangat menyenangkan ya buat anak dan orang tua. Atau juga buat yang belum paham tentang rambu-rambu lalu lintas. Bisa datang ke tempat ini dan belajar.


Apa saja sih yang terdapat di taman lalu lintas ini?
 Dari pintu masuk dekat parkiran kita bisa langsung melihat patung polisi dan dibelakangnya ada aula kecil yang bisa di pakai untuk belajar kelompok atau berkumpul bersama teman-teman. Lalu ada kolam air mancur yang di dalamnya terdapat ikan kecil dan kita bisa melakukan terapi gigit ikan disini hanya cukup dengan membayar 3000 ribu rupiah. Buat yang punya sakit kepala, ada area refleksi di depan patung Jenderal H.M. Sarbini. Buat yang senang lari tempat ini bisa menjadi alternatif lari meski tidak seluas  di alun-alun, tapi cukuplah buat menyegarkan badan. Nah yang punya anak kecil pastinya ada area bermain khusus anak yang terdiri dari, monkey bar atau buat manjat-manjat, ayunan, perosotan. Tapi sayang saat saya kesana banyak yang sudah rusak seperti ayunan yang kaitnya telah putus dan besinya berbahaya buat anak-anak. Buat pak bupati di ganti alatnya ya pak.




Jika kita ingin makan tidak perlu repot-repot keluar taman, karena di dalam taman terdapat toko makanan yang menjual makanan kecil atau snack dan minuman. Ada juga yang menjual soto tapi saat saya kesana tidak buka. Bagi yang ingin mencoba berjualan di taman ini masih ada beberapa kios yang masih kosong yang sepertinya disewakan.
Fasilitas lainnya seperti toilet dan mushola pun tersedia jadi tidak perlu repot cari masjid jika hendak salat. Lalu ada tempat penjualan tiket yang bernama “Cakrawala” tour and travel. Bagi yang ingin memakai internet disini juga ada hotspot areanya loh.
Dari semua hal yang saya sukai adalah banyakanya bangku-bangku taman yang tersedia sehingga tidak perlu gantian dengan pengunjung lain dan juga banyaknya pepohonan yang rindang membuat suasana adem meski di siang hari dan menghasilkan angin yang semilir. Siap-siap ngantuk deh.
Siapa belum ke taman ini? Boleh dicoba selain ke alun-alun kebumen mungkin taman ini bisa menjadi tempat yang asyik buat bermain, berrekreasi dan belajar. yah belajar misal belajar sejarah H.M Sarbini. belajar matematika, mminta anak menghitung jumlah bangku atau ayunan. belajar Bahasa Inggris dengan mengenalkan benada yang ada di taman dengan Bahasa Inggris seperti pohon=tree, ayunan=swing dan lain-lain. juga belajar mengenal rambu-rambu lalu lintas.  nah di taman kota ini tempatnya.




@templatesyard